Sejarah Dan Penemu Candi Borobudur

Photo of author

By Bella Sungkawa

Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling terkenal di Indonesia dan diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO. Keberadaan candi ini tidak hanya menjadi lambang keindahan arsitektur, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sejarah yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah dan penemuan Candi Borobudur, mengungkapkan kisah menarik di balik bangunan ini yang telah menarik perhatian banyak orang selama berabad-abad.

Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra di Jawa Tengah, sekitar abad ke-8 hingga 9 Masehi. Candi ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat ibadah dan pengajaran ajaran Buddha. Namun, alih-alih menjadi sebuah tempat yang terus digunakan, Candi Borobudur kemudian dilupakan dan tertutup oleh abu vulkanik serta vegetasi selama berabad-abad. Proses penemuan kembali candi ini adalah bagian penting dari sejarahnya yang penuh misteri.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sejarah dan penemu Candi Borobudur:

  • Asal-usul Borobudur: Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, dibangun pada masa Dinasti Sailendra. Candi ini terdiri dari enam teras persegi dan tiga lingkaran, dihiasi dengan lebih dari 2.600 panel relief dan 500 patung Buddha.
  • Arsitektur dan Desain: Candi ini dirancang dengan bentuk stupa, melambangkan perjalanan spiritual umat Buddha menuju pencerahan. Arsitekturnya menunjukkan pengaruh budaya India dan Indonesia, menciptakan suatu harmoni yang unik.
  • Kehilangan dan Penelitian: Setelah penyelesaian, Candi Borobudur mengalami penurunan fungsi akibat pergeseran kekuasaan, perubahan agama, dan aktivitas vulkanik. Pada abad ke-14, candi ini ditinggalkan dan mulai tertutup oleh vegetasi.
  • Penemuan Kembali: Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Letnan Gubernur Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles. Ia tertarik dengan informasi lokal yang mengisyaratkan adanya reruntuhan yang tersembunyi di bawah pepohonan dan semak-semak.
  • Restorasi Pertama: Selama periode Raffles, upaya-upaya rehabilitasi awal dilakukan untuk mengungkap kembali keindahan dan pentingnya candi tersebut. Namun, restorasi yang lebih mendalam dilakukan pada tahun 1970-an hingga 1980-an yang dipimpin oleh UNESCO dan pemerintah Indonesia.
  • Warisan Budaya: Pada tahun 1991, Candi Borobudur terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Candi ini menjadi simbol nasional dan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.
  • Festival dan Kegiatan Budaya: Candi Borobudur tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga menjadi lokasi berbagai festival budaya, seperti Waisak, yang dirayakan setiap tahun oleh umat Buddha untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha.
  • Pelestarian: Saat ini, upaya pelestarian candi terus dilakukan untuk menjaga keutuhannya. Pemerintah dan sejumlah organisasi internasional bekerja sama untuk menjaga struktur dan dekorasi candi agar tetap terjaga sesuai dengan nilai sejarahnya.

Candi Borobudur merupakan bukti nyata dari kejayaan budaya dan keagamaan masa lalu. Keberadaan candi ini menggambarkan siklus sejarah yang kompleks, dari pembangunannya hingga penemuan dan pelestariannya. Dalam setiap detail arsitekturnya, terdapat kisah yang menggugah pemikiran dan perasaan siapa saja yang mengunjunginya.

Perjalanan Candi Borobudur tidak berhenti pada penemuan dan perawatannya saja. Candi ini terus menjadi pusat perhatian, baik dari segi pariwisata, penelitian, maupun studi budaya. Melihat Candi Borobudur bukan sekadar mengagumi arsitektur yang megah, tetapi juga merasakan kedalaman nilai-nilai spiritual dan sejarah yang telah dilalui. Ketika kita melangkahkan kaki di halaman candi, kita seolah-olah diajak untuk ikut serta dalam perjalanan panjang yang mendasari keberadaannya.

Dalam akhir, Candi Borobudur adalah lebih dari sekadar bangunan bersejarah. Ia adalah simbol dari warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga untuk generasi mendatang. Kesadaran akan pentingnya warisan ini mendorong banyak pihak untuk terus merawat dan menghargainya. Dari arsitekturnya yang megah hingga perjuangan pelestariannya, setiap elemen dari Candi Borobudur senantiasa mengundang rasa ingin tahu dan kekaguman bagi siapa saja yang berkunjung.

Leave a Comment