12 Tarian Tradisional Dari Jawa Timur Yang Sangat Populer

Photo of author

By Bella Sungkawa

Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, tidak hanya dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya, tetapi juga dengan berbagai kesenian tradisional, khususnya tarian. Tarian-tarian tradisional ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan sarana untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas 12 tarian tradisional dari Jawa Timur yang sangat populer, yang masing-masing memiliki keunikan dan makna tersendiri.

Selama berabad-abad, tarian telah menjadi bagian penting dari ritual, upacara, dan perayaan di berbagai daerah. Di Jawa Timur, setiap tarian membawa cerita, baik itu tentang perjuangan, cinta, atau penghormatan kepada leluhur. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang tarian-tarian tradisional ini.

  • Tari Reog Ponorogo: Tarian ini berasal dari daerah Ponorogo dan terkenal dengan tampilan Barongan-nya, yaitu topeng besar yang terbuat dari kulit macan. Tari Reog sering dipentaskan dalam acara-acara besar dan menceritakan tentang perjuangan Singo Barong melawan para pejabat di kerajaan.
  • Tari Saman: Meskipun berasal dari Aceh, Tari Saman sering dipentaskan di Jawa Timur dan populer di kalangan masyarakat. Tarian ini ditampilkan oleh sekelompok penari yang duduk berjejer, melakukan gerakan serentak dan harmonis dengan diiringi lagu-lagu tradisional.
  • Tari Jaranan: Tarian ini memperlihatkan interaksi antara manusia dan kuda. Para penari sering kali menggunakan properti berupa kuda tiruan dan menampilkan gerakan yang menggambarkan keberanian para ksatria. Tari Jaranan umumnya dipentaskan dalam festival dan acara adat.
  • Tari Kecak: Meskipun awalnya berasal dari Bali, Tari Kecak telah diadaptasi dan menjadi populer di Jawa Timur. Tarian ini melibatkan sejumlah pria yang duduk melingkar sambil membawa suara gamelan mulut dan menceritakan kisah-kisah epik Ramayana.
  • Tari Pensi: Tari ini sering dipentaskan oleh para pelajar di sekolah maupun acara-acara remaja. Menggabungkan gerakan modern dan tradisional, Tari Pensi mencerminkan semangat dan kreativitas generasi muda.
  • Tari Cak Non: Tarian ini berasal dari Surabaya dan biasanya dipentaskan oleh sekelompok penari wanita. Gerakan Tari Cak Non sangat anggun dan berfokus pada ekspresi wajah serta gerak tubuh yang lembut.
  • Tari Topeng: Tarian ini merupakan bagian dari pertunjukan wayang. Para penari mengenakan topeng dan menyampaikan cerita dengan bantuan musik tradisional. Tari Topeng sangat kaya akan nilai-nilai moral dan sosial masyarakat Jawa Timur.
  • Tari Barong Syetan: Merupakan tarian yang berasal dari Blitar, sering diiringi dengan gamelan dan menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Tari ini melibatkan para penari yang mengenakan pakaian adat dan aksesoris yang menawan.
  • Tari Kuda Lumping: Tarian ini adalah kombinasi antara gerakan tarian dan pertunjukan seni bela diri. Para penari akan menggunakan kuda tiruan dan beraksi layaknya penunggang kuda, menciptakan pemandangan yang memukau.
  • Tari Banjarese: Tarian ini berasal dari daerah Banjar di Jawa Timur. Biasanya dipentaskan dalam acara pernikahan dan festival, Tari Banjarese menonjolkan gerakan yang ceria dan penuh semangat.
  • Tari Gandrung: Merupakan tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Tari Gandrung menceritakan tentang kisah cinta dan biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu atau dalam upacara adat.
  • Tari Selamat Datang: Tarian ini muncul sebagai bentuk sambutan untuk tamu, biasanya dalam acara-acara resmi. Gerakan yang dilakukan sederhana namun menunjukkan keramahan masyarakat Jawa Timur.

Setiap tarian tradisional di Jawa Timur bukan hanya menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan, tradisi, dan sejarah yang sangat mahal. Melalui tarian, masyarakat dapat mengenang leluhur mereka dan meneruskan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Dalam dunia yang semakin modern, penting bagi kita untuk melestarikan keindahan dan keberagaman tarian tradisional ini agar generasi mendatang dapat terus mengagumi dan mengapresiasinya.

Dalam penutupan, tarian-tarian ini tidak hanya menjadi identitas budaya Jawa Timur tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Dengan mengenal dan memahami tarian tradisional, kita dapat lebih memahami perjalanan sejarah dan pertumbuhan masyarakat Jawa Timur. Mari kita lestarikan seni tari ini sebagai warisan budaya yang berharga, sehingga tidak hanya dikenang, tetapi juga hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Leave a Comment